Selasa, 25 Juli 2017

TUGAS 12 IPS 1,2,3 MINGGU KE 2 JULI

POSISI DALAM BOLA BASKET









Posisi Pemain Bola Basket antara lain :


1. Point Guard (PG): Tugasnya adalah membawa bola dan memberikan passing pada temannya. Dia yang mengatur irama permainan timnya, apakah cepat atau lambat. Biasa juga disebut playmaker. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang yang berbadan kecil tapi lincah dan jago mendribel.






2. Shooting Guard (SG): Seperti namanya, SG adalah orang yang punya tugas untuk menembak bola dari jarak-jarak yang cukup jauh. Dia harus cepat bergerak dan mencari posisi yang kosong untuk melepaskan tembakan. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang yang paling bagus akurasi shootingnya.






3. Small Forward (SF): SF punya tugas mencetak angka. Dengan kata lain seorang SF harus mampu menerobos pertahanan dan melakukan lay-up atau dunk, juga melakukan shoot dari jarak-jarak tertentu. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang yang punya tekhnik hebat dan jago mencetak angka.






4. Power Forward (PF): PF tugasnya adalah merebound bola. Rebound sangat penting, jika dalam pertahanan, rebound penting agar bola tak kembali ke tangan musuh. Jika dalam penyerangan, rebound penting untuk kembali menciptakan kesempatan membuat angka. Biasanya posisi ini dipegang oleh orang yang lompatannya tinggi dan badannya cukup besar untuk beradu fisik.






5. Center (C): C tugasnya di pertahanan dan penyerangan.. Pada pertahanan, ia harus mampu mengamankan ringnya dari tembakan jarak dekat seperti lay-up atau dunk musuh.. Pada penyerangan, C harus mampu melihat posisi teman-temannya dan memberikan umpan pada teman yang kosong (karena posisinya di tengah, sehingga mudah memberi umpan ke sisi manapun).. Selain itu dia pun harus kuat beradu fisik dengan musuh untuk mencetak angka di bawah ring.. Posisi ini biasanya dipegang oleh orang yang badannya paling tinggi dan besar


TUGAS GAMBARLAH!


LAY UP KANAN DAN JELASKAN!

Rabu, 19 Juli 2017

TUGAS XII 12 IPS JULI 2017

TUGAS KELAS XII IPS SMAN 2

BAHAN BACAAN

Formasi dan gambar sepak bola serta penjelasannya

Ada banyak bentuk dan macam dari formasi sepak bola, berikut ini ada beberapa macam formasi sepak bola beserta gambar dan penjelasannya. Semoga bisa membantu teman-teman yang lagi mengerjakan tugas atau ingin mengenal lebih dalam apa itu formasi dalam sepak bola. Silakan dibaca ataupun di copas :)

Formasi 4-4-2



Penggunaan pola 4-4-2 adalah tim tersebut menempatkan empat orang pemain belakang (pertahanan), empat orang pemain tengah (gelandang), dan dua orang pemain depan (sebagai penyerang). Penggunaan pola ini biasanya tim tersebut menekankan pada keseimbangan, kekuatan pertahanan dan penyerangan.

Formasi 4-3-3


Pada permainan pola 4-3-3 merupakan tim tersebut menempatkan empat orang pemain belakang (bertahan), tiga orang pemain tengah (gelandang), dan tiga orang pemain depan (penyerang). Penggunaan pola ini lebih memperkuat penyerangan dengan menempatkan tiga pemain di posisi penyerang. Tim dengan pola ini biasanya kurang tangguh di posisi lapangan tengah, yang berperan cukup penting untuk memberikan dukungan terhadap kemampuan menyerang.



Formasi 4-2-4



Yang dimaksud dengan pola 4-2-4 dalam sebuah tim sepak bola terdiri atas, empat orang pemain belakang (bertahan), dua orang pemain tengah (gelandang) dan empat pemain depan (penyerang).
Penggunaan pola 4-2-4 dalam sebuah tim sepak bola berarti tim tersebut lebih menyerang karena menempatkan empat orang pemain depan yang bertindak sebagai penyerang. Dengan maksud agar lebih banyak peluang dapat memasukan bola ke gawang lawan.
Formasi 1-3-3-3


Tim yang menempatkan pola ini, menempatkan satu orang pemain belakang pertahanannya. Tepatnya sebagai pemain tengah belakang (center back) dan berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir sebelum penjaga gawang. Pemain pada posisi ini mepunyai ruang gerak yang sangat luas, dan biasanya sangat leluasa untuk bergerak ke segala arah

Formasi 5-3-2
                                                                      

Pemain dengan pola 5-3-2 lebih mengutamakan pertahanan, tim ini menempatkan lima orang pemain didaerah belakang dan dimaksud untuk memperkuat daerah pertahanan dari serangan lawan. Sedangkan diposisi pemain tengah ditempatkan tiga pemain (gelandang), dan dua orang pemain depan sebagai prnyerang. Meskipun lebih mengutamakan pertahanan bukan berarti kesebelasan yang menerapkan pola 5-3-2 tidak melakukan penyerangan. Kesebelasan dengan pola ini mengandalkan strategi penyerangan baik sebagai penyerang kedaerah lawan.
 

Formasi 4-2-2-2


Formasi 4-2-2-2 dengan penempatan pemain sebagai berikut.
• Pada lini belakang yang diisi empat pemain bertahan disaat yang berbeda akan mengalami perubahan. Wing back kanan dan kiri bisa bergerak maju untuk membantu penyerangan melalui sayap.
• Di lini tengah dua pemain gelandang bertahan hanya beroperasi sebagai pemutus serangan daerah tengah dari lawan,dan mengendalikan lapangan tengah pada saat menyerang.
• Dua gelandang serang menjadi pemain yang harus bisa merepotkan pemain lawan. Pada saat menyerang dua gelandang ini bisa bervariasi bergerak menjadi pemain sayap, atau penyerang yang “bebas” dilapangan tengah.
• Sama halnya dengan formasi-formasi sebelumnya, kedua penyerang harus bisa bergerak dan mencari peluang untuk menciptakan gol.
  
Formasi 2-3-5 pertama yang “tahan lama”

Di akhir abad ke-19, muncul skema 2-3-5 yang dipopulerkan oleh Wrexham yang memenangi Piala Wales menggunakan formasi ini. Skema tersebut dikenal juga sebagai “skema piramida” lantaran bentuknya yang mirip piramida apabila digambar. Pada dasawarsa 1890-an, formasi ini menjadi sangat terkenal dan menjadi formasi umum sepakbola dunia di masanya. Formasi ini dan variannya digunakan di seluruh dunia sampai 1940-an, termasuk oleh timnas Indonesia pada Piala Dunia 1938.
Formasi ini sangat banyak digunakan pada saat itu karena untuk pertama kalinya, sebuah formasi sepakbola memiliki karakteristik bertahan dan menyerang yang seimbang. Biasanya, kedua fullback akan fokus mengawal dua winger lawan, sedangkan ketiga pemain tengah (halfback pada gambar di atas) akan fokus mengawal tiga penyerang tengah apabila sedang ada serangan.
Meskipun saat ini skema 2-3-5 sudah tidak digunakan lagi, beberapa warisan formasi ini masih bertahan melalui zaman, di antaranya pemberian nomor punggung pemain dan adanya playmaker yang mengatur serangan sekaligus membantu pertahanan. Puluhan tahun setelah masa kejayaan skema 2-3-5, posisi fullback pun bergeser menjadi bek sayap dan dua halfback di sebelah playmaker berkembang menjadi centre back.

Formasi Semi-Defense 4-2-2-1
Mengapa Formasi ini dijuliki Formasi Semi-Defense? Jawabannya karena formasi ini mengandalkan sedikit pertahanan. Dengan 4 bek, 2 gelandang bertahan, 3 offensive midfield, dan 1 forward, Formasi ini tidak bisa dibilang Formasi bertahan dan juga tidak menyerang. Tetapi, Formasi ini lebih condong ke bertahan, maka disebut Formasi Semi-Defense. Pelatih yang memakai ini dan terbukti sukses adalah Josse Mourinho, Bert van Marwijk, dan Joachim Löw. Formasi ini mengandalakan 2 gelandang bertahan yang dapat membantu bek dan 3 offensife midfield.

Formasi Defense 5-4-1


Formasi ini mengandalakan defense yang kuat dan bersiap untuk melakukan serangan balik. Dengan 2 wing bek yang dapat maju kedepan saat serangan balik dan 2 side midfield yang bertugas memberi umpan kepada target man, formasi ini akan menjadi formasi serangan balik yang menakutkan. Biasanya, seorang target man yang dipilih harus bertipikal pekerja keras, lincah, dan memiliki kecepatan yang tinggi untuk mengejar umpan dan berduel dengan bek - bek lawan. Selain itu sang terget man harus bergerak cepat untuk memaksimalkan setiap peluang menjadi gol. Setiap pemain juga disarankan untuk melakukan tendangan spekulasi yang sulit ditahan oleh kiper. Tetapi jangan terlalu sering melakukan tendangan spekulasi, mengingat juga tidak harus bergantung pada keberuntungan tendangan spekulasi. Biasanya yang menerapkan formasi ini sering tidak disukai karena dapat membuat orang yang menonton bosan karena terus tertekan dan hanya mengandalkan serangan balik dan hanya menerapkan prinsip yang penting menang bukan bermain indah. Formasi ini sering dipakai oleh team yang kalah secara kualitas oleh team yang dilawannya. Seperti saat Yunani vs Argentina saat babak penyisihan group World Cup 2010, dengan Yunani yang menerapkan strategi ini.


Formasi Default Winning Eleven 4-2-2

Mengapa saya memberi nama formasi ini Formasi Default Winning Eleven 4-2-2? Jawabannya karena saya bingung mau dinamakan apa lagi. Berhubung ini adalah formasi default yang dipakai setiap team di Winning Eleven, saya namakan begitu. Formasi ini bisa dibilang lebih efektif dari 4-4-2 classic yang diatas, karena jelas terdapat 1 target man dan 1 penyerang lubang yang mengcoh bek lawan dan memberi umpan kepada sang target man. Untuk masalah pemain tengah dan bek, dalam formasi ini sudah tetap pengaturannya. Dengan Side Midfield yang dapat mengumpan langsung ke target man serta centre midfield berguna untuk memotong dan menjaga daerah tengah bidang permainan. Untuk bek, dipilih yang defense total untuk fokus menjaga pertahanan, tetapi juga bisa sekali - sekali maju pada saat corner kick untuk men heading bola.


Formasi 1 - 3 - 3 - 3


Berbeda dengan formasi lainnya, formasi 1 - 3 - 3 - 3 menempatkan seorang libero di depan penjaga gawang. Libero adalah pemain penjelajah yang bertugas membantu rekan satu tim serta melindungi daerah
pertahanan sendiri dari serangan lawan.
Berikut ini cara melakukan formasi 1 - 3 - 3 - 3.
  • Dari posisi belakang, libero mempunyai pandangan yang baik terhadap permainan, dan dapat langsung mengontrol seluruh pertahanan. Dengan posisi pemain yang baik, maka penyerangan yang langsung dari lawan ke arahnya dengan mudah dapat digagalkan dengan gerakan yang pasti.
  • Organisasi pertahanan dengan sistem libero mempunyai banyak kekuatan untuk membangun permainan dan memimpin penyerangan. Di dalam situasi yang memungkinkan libero dapat bergerak ke depan untuk menyerang tanpa memiliki suatu risiko, karena ia tidak dipaksa memerhatikan seorang lawan.
Formasi Klasik : 3 – 5 – 2
 
Italia ditangan Cesare Prandelli ketika menghadapi Spanyol pada pertandingan perdana Grup C Euro 2012, saya rasa mengejutkan. Karena Italia kembali memasang satu formasi yang sudah dikategorikan klasik, apalagi dengan era sepakbola menyerang yang biasa menempatkan 3 orang striker, yaitu formasi 3 – 5 – 2. 
Formasi ini menurut http://www.hollistonsoccer.org dikenalkan oleh Carlos Billardo dari Argentina dan Franz Beckenbauer dari Jerman Barat pada Piala Dunia 1986 Meksiko. Pengenalan formasi ini ternyata mengubah beberapa hal dalam permainan sepakbola. Permainan sepakbola dengan formasi ini lebih menekankan pertarungan dilini tengah. Revolusi pola pelatihan fisik dan fitness pun dilakukan menyusul suksesnya formasi ini didua edisi piala dunia. Argentina pada Piala Dunia 1986 dan Jerman Barat pada Piala Dunia 1990. Formasi ini menggunakan 3 orang bek, biasanya bek tengah akan berperan menjadi sweeper. Daniele De Rossi (Italia) saat melawan Spanyol menjalankan peran ini berbeda dengan peran sebelumnya di AS.Roma sebagai Defensive Miedfielder. Dua pemain sayap diprioritaskan untuk lebih membantu penyerangan. Sedangkan dua gelandang tengah biasanya akan menjaga kedalaman ketika menyerang untuk menangkal serangan balik.
Formasi 3 – 5 – 2 disebut lebih seimbang ketika bertahan dan menyerang dengan memakai prinsip “jumlah pemain bertahan mesti sama dengan jumlah penyerang plus satu”.
 
 
 
TUGAS INDIVIDU  (MEMBUAT FORMASI)

1. PILIHLAH SALAH  SATU FORMASI
2. TULISLAH NAMA NAMA TEMAN DI KELAS MU DALAM FORMASI
3. POSISIMU PADA POSISI PENJAGA GAWANG
4. KERJAKAN DI HVS/A3 DLL BOLEH BERWARNA