TUGAS KELAS XII IPS SMAN 2
BAHAN BACAAN
Formasi dan gambar sepak bola serta penjelasannya
Ada banyak bentuk dan
macam dari formasi sepak bola, berikut ini ada beberapa macam formasi
sepak bola beserta gambar dan penjelasannya. Semoga bisa membantu
teman-teman yang lagi mengerjakan tugas atau ingin mengenal lebih dalam
apa itu formasi dalam sepak bola. Silakan dibaca ataupun di copas :)
Formasi 4-4-2
Penggunaan pola 4-4-2 adalah tim tersebut menempatkan empat orang pemain
belakang (pertahanan), empat orang pemain tengah (gelandang), dan dua orang
pemain depan (sebagai penyerang). Penggunaan pola ini biasanya tim tersebut menekankan
pada keseimbangan, kekuatan pertahanan dan penyerangan.
Formasi 4-3-3
Pada permainan pola 4-3-3 merupakan tim tersebut menempatkan empat orang pemain
belakang (bertahan), tiga orang pemain tengah (gelandang), dan tiga orang
pemain depan (penyerang). Penggunaan pola ini lebih memperkuat penyerangan
dengan menempatkan tiga pemain di posisi penyerang. Tim dengan pola ini
biasanya kurang tangguh di posisi lapangan tengah, yang berperan cukup penting
untuk memberikan dukungan terhadap kemampuan menyerang.
Formasi 4-2-4
Yang dimaksud dengan pola 4-2-4 dalam sebuah tim sepak bola terdiri atas, empat
orang pemain belakang (bertahan), dua orang pemain tengah (gelandang) dan
empat pemain depan (penyerang).
Penggunaan pola 4-2-4 dalam sebuah tim sepak bola berarti tim tersebut lebih
menyerang karena menempatkan empat orang pemain depan yang bertindak sebagai
penyerang. Dengan maksud agar lebih banyak peluang dapat memasukan bola ke
gawang lawan.
Formasi 1-3-3-3
Tim yang menempatkan pola ini, menempatkan satu orang pemain belakang
pertahanannya. Tepatnya sebagai pemain tengah belakang (center back) dan
berfungsi sebagai benteng pertahanan terakhir sebelum penjaga gawang. Pemain
pada posisi ini mepunyai ruang gerak yang sangat luas, dan biasanya sangat
leluasa untuk bergerak ke segala arah
Formasi 5-3-2
Pemain dengan pola 5-3-2 lebih mengutamakan pertahanan, tim ini menempatkan
lima orang pemain didaerah belakang dan dimaksud untuk memperkuat daerah
pertahanan dari serangan lawan. Sedangkan diposisi pemain tengah ditempatkan
tiga pemain (gelandang), dan dua orang pemain depan sebagai prnyerang.
Meskipun lebih mengutamakan pertahanan bukan berarti kesebelasan yang
menerapkan pola 5-3-2 tidak melakukan penyerangan. Kesebelasan dengan pola ini
mengandalkan strategi penyerangan baik sebagai penyerang kedaerah lawan.
Formasi 4-2-2-2
Formasi 4-2-2-2 dengan penempatan pemain sebagai berikut.
• Pada lini belakang yang diisi empat pemain bertahan disaat yang berbeda akan
mengalami perubahan. Wing back kanan dan kiri bisa bergerak maju untuk membantu
penyerangan melalui sayap.
• Di lini tengah dua pemain gelandang bertahan hanya beroperasi sebagai pemutus
serangan daerah tengah dari lawan,dan mengendalikan lapangan tengah pada saat
menyerang.
• Dua gelandang serang menjadi pemain yang harus bisa merepotkan pemain lawan.
Pada saat menyerang dua gelandang ini bisa bervariasi bergerak menjadi pemain
sayap, atau penyerang yang “bebas” dilapangan tengah.
• Sama halnya dengan formasi-formasi sebelumnya, kedua penyerang harus bisa
bergerak dan mencari peluang untuk menciptakan gol.
Formasi 2-3-5 pertama yang “tahan lama”
Di akhir abad ke-19, muncul skema 2-3-5 yang dipopulerkan oleh Wrexham yang
memenangi Piala Wales menggunakan formasi ini. Skema tersebut dikenal juga
sebagai “skema piramida” lantaran bentuknya yang mirip piramida apabila
digambar.
Pada dasawarsa 1890-an, formasi ini menjadi sangat terkenal dan menjadi
formasi umum sepakbola dunia di masanya. Formasi ini dan variannya digunakan di
seluruh dunia sampai 1940-an, termasuk oleh timnas Indonesia pada Piala Dunia
1938.
Formasi ini sangat banyak digunakan pada saat itu karena untuk pertama
kalinya, sebuah formasi sepakbola memiliki karakteristik bertahan dan menyerang
yang seimbang. Biasanya, kedua fullback akan fokus mengawal dua winger
lawan, sedangkan ketiga pemain tengah (halfback pada gambar di
atas) akan fokus mengawal tiga penyerang tengah apabila sedang ada serangan.
Meskipun saat ini skema 2-3-5 sudah tidak digunakan lagi, beberapa warisan
formasi ini masih bertahan melalui zaman, di antaranya pemberian nomor punggung
pemain dan adanya playmaker yang mengatur serangan sekaligus membantu
pertahanan. Puluhan tahun setelah masa kejayaan skema 2-3-5, posisi fullback
pun bergeser menjadi bek sayap dan dua halfback di sebelah playmaker
berkembang menjadi centre back.
Formasi Semi-Defense 4-2-2-1
Mengapa
Formasi ini dijuliki Formasi Semi-Defense? Jawabannya karena formasi ini
mengandalkan sedikit pertahanan. Dengan 4 bek, 2 gelandang bertahan, 3
offensive midfield, dan 1 forward, Formasi ini tidak bisa dibilang Formasi
bertahan dan juga tidak menyerang. Tetapi, Formasi ini lebih condong ke
bertahan, maka disebut Formasi Semi-Defense. Pelatih yang memakai ini dan
terbukti sukses adalah Josse Mourinho, Bert van Marwijk, dan Joachim Löw.
Formasi ini mengandalakan 2 gelandang bertahan yang dapat membantu bek dan 3
offensife midfield.
Formasi Defense 5-4-1
Formasi
ini mengandalakan defense yang kuat dan bersiap untuk melakukan serangan balik.
Dengan 2 wing bek yang dapat maju kedepan saat serangan balik dan 2 side
midfield yang bertugas memberi umpan kepada target man, formasi ini akan
menjadi formasi serangan balik yang menakutkan. Biasanya, seorang target man
yang dipilih harus bertipikal pekerja keras, lincah, dan memiliki kecepatan
yang tinggi untuk mengejar umpan dan berduel dengan bek - bek lawan. Selain itu
sang terget man harus bergerak cepat untuk memaksimalkan setiap peluang menjadi
gol. Setiap pemain juga disarankan untuk melakukan tendangan spekulasi yang
sulit ditahan oleh kiper. Tetapi jangan terlalu sering melakukan tendangan
spekulasi, mengingat juga tidak harus bergantung pada keberuntungan tendangan
spekulasi. Biasanya yang menerapkan formasi ini sering tidak disukai karena
dapat membuat orang yang menonton bosan karena terus tertekan dan hanya
mengandalkan serangan balik dan hanya menerapkan prinsip yang penting menang
bukan bermain indah. Formasi ini sering dipakai oleh team yang kalah secara
kualitas oleh team yang dilawannya. Seperti saat Yunani vs Argentina saat babak
penyisihan group World Cup 2010, dengan Yunani yang menerapkan strategi ini.
Formasi Default Winning Eleven 4-2-2
Mengapa saya memberi nama formasi ini Formasi Default
Winning Eleven 4-2-2? Jawabannya karena saya bingung mau dinamakan apa lagi.
Berhubung ini adalah formasi default yang dipakai setiap team di Winning
Eleven, saya namakan begitu. Formasi ini bisa dibilang lebih efektif dari 4-4-2
classic yang diatas, karena jelas terdapat 1 target man dan 1 penyerang lubang
yang mengcoh bek lawan dan memberi umpan kepada sang target man. Untuk masalah
pemain tengah dan bek, dalam formasi ini sudah tetap pengaturannya. Dengan Side
Midfield yang dapat mengumpan langsung ke target man serta centre midfield
berguna untuk memotong dan menjaga daerah tengah bidang permainan. Untuk bek,
dipilih yang defense total untuk fokus menjaga pertahanan, tetapi juga bisa
sekali - sekali maju pada saat corner kick untuk men heading bola.
Formasi 1 -
3 - 3 - 3
Berbeda dengan formasi lainnya, formasi 1 - 3 - 3 - 3 menempatkan seorang
libero di depan penjaga gawang. Libero adalah pemain penjelajah yang bertugas
membantu rekan satu tim serta melindungi daerah
pertahanan sendiri dari serangan lawan.
Berikut ini
cara melakukan formasi 1 - 3 - 3 - 3.
- Dari posisi belakang, libero
mempunyai pandangan yang baik terhadap permainan, dan dapat langsung
mengontrol seluruh pertahanan. Dengan posisi pemain yang baik, maka penyerangan
yang langsung dari lawan ke arahnya dengan mudah dapat digagalkan dengan
gerakan yang pasti.
- Organisasi
pertahanan dengan sistem libero mempunyai banyak kekuatan untuk membangun
permainan dan memimpin penyerangan. Di dalam situasi yang memungkinkan
libero dapat bergerak ke depan untuk menyerang tanpa memiliki suatu
risiko, karena ia tidak dipaksa memerhatikan seorang lawan.
Formasi
Klasik : 3 – 5 – 2
Italia ditangan Cesare Prandelli ketika menghadapi Spanyol pada pertandingan
perdana Grup C Euro 2012, saya rasa mengejutkan. Karena Italia kembali memasang
satu formasi yang sudah dikategorikan klasik, apalagi dengan era sepakbola
menyerang yang biasa menempatkan 3 orang striker, yaitu formasi 3 – 5 – 2.
Formasi ini menurut http://www.hollistonsoccer.org dikenalkan
oleh Carlos Billardo dari Argentina dan Franz Beckenbauer dari Jerman Barat
pada Piala Dunia 1986 Meksiko. Pengenalan formasi ini ternyata mengubah beberapa hal dalam permainan sepakbola.
Permainan sepakbola dengan formasi ini lebih menekankan pertarungan dilini
tengah. Revolusi pola pelatihan fisik dan fitness pun dilakukan menyusul
suksesnya formasi ini didua edisi piala dunia. Argentina pada Piala Dunia 1986
dan Jerman Barat pada Piala Dunia 1990. Formasi ini menggunakan 3 orang bek, biasanya bek tengah akan berperan
menjadi sweeper. Daniele De Rossi (Italia) saat melawan Spanyol menjalankan
peran ini berbeda dengan peran sebelumnya di AS.Roma
sebagai Defensive Miedfielder. Dua pemain sayap diprioritaskan untuk lebih membantu penyerangan. Sedangkan
dua gelandang tengah biasanya akan menjaga kedalaman ketika menyerang untuk
menangkal serangan balik.
Formasi 3 – 5 – 2 disebut lebih seimbang ketika bertahan dan menyerang
dengan memakai prinsip “jumlah pemain bertahan mesti sama dengan jumlah
penyerang plus satu”.
TUGAS INDIVIDU (MEMBUAT FORMASI)
1. PILIHLAH SALAH SATU FORMASI
2. TULISLAH NAMA NAMA TEMAN DI KELAS MU DALAM FORMASI
3. POSISIMU PADA POSISI PENJAGA GAWANG
4. KERJAKAN DI HVS/A3 DLL BOLEH BERWARNA